Pembacaan Skala Ukur
Instrumen
Penunjuk
atau pencatat adalah bagian dari alat ukur melalui mana harga dari hasil suatu
pengukuran ditunjukkan atau dicatat.Hampir semua alat ukur, kecuali beberapa
alat ukur standar dan alat ukur batas, mempunyai bagian penunjuk yang dapat
kita kategorikan menjadi 2 macam, yaitu:
1.
Penunjuk berskala, dan
2.
Penunjuk berangka (digital)
Penunjuk Berskala
Skala adalah susunan garis yang
beraturan dengan jarak antara dua garis yang berdekatan dibuat tetap dan
mempunyai arti tertentu.Jarak antara dua garis dari skala alat ukur geometris
dapat berarti bagian dari meter atau bagian dari derajat. Secara visual
pembacaan dilakukan dengan pertolongan garis indeks atau jarum penunjuk yang
bergerak relatif terhadap skala. Posisi dari garis indeks atau jarum penunjuk
pada skala menyatakan suatu harga (hasil sudut pengukuran), lihat Gambar 3.1.
Skala Nonius (Vernier
Scale)

Prinsip dari skala nonius satu
dimensi mungkin dapat kita jelaskan sebagaimana Gambar 3.1. Skala alat ukur
dalam hal ini kita sebut sebagai skala utama sedang skala yang terletak di
bawahnya disebut skala nonius. Misalkan jarak antara dua garis skala utama
adalah u.

Seandainya garis nol nonius lebih
tergeser ke kanan lagi sejauh 2 k dari posisi garis A maka garis kedua
noniuslah yang tepat segaris dengan salah satu garis skala utama. Proses
pergeseran ini dapat kita lakukan terus sampai akhirnya garis nol nonius
kembali menjadi segaris dengan garis skala utama (sesudah A). Dengan demikian
penentuan posisi garis nol nonius relatif terhadap A adalah melihat garis
nonius yang keberapa yang menjadi segaris dengan salah satu garis skala utama.
Jarak k adalah menggambarkan
kecermatan dari skala nonius,semakin kecil k maka kecermatannya semakin tinggi,
artinya posisi garis nol nonius relatif terhadap suatu garis skala utama
(sesudahnya)menjadi semakin jelas. Akan tetapi semakin kecil k berarti skala
nonius memerlukan jumlah garis yang lebih banyak, karena jumlah garis nonius
(kecuali garis nol) atau jumlah bagian dari skala nonius adalah sama dengan 1/k
buah. Dengan demikian k tidak boleh terlalu kecil, karena:
-Untuk mempermudah penentuan garis
nonius yang menjadi segaris dengan skala utama
-Untuk membatasi panjang keseluruhan skala nonius, (harus jauh lebih pendek dari panjang keseluruhan skala utama).
-Untuk membatasi panjang keseluruhan skala nonius, (harus jauh lebih pendek dari panjang keseluruhan skala utama).
Supaya skala nonius tidak begitu
panjang (tidak memakan tempat), kadang-kadang hanya setengah panjang
keseluruhan skala nonius saja yang dipakai dengan catatan bahwa setiap bagian
dari skala utama dalam hal ini harus dibagi menjadi dua sehingga pembacaan
dapat diulangi lagi mulai dari garis nol nonius setengah bagian dari skala
utama dilewati, lihat Gambar 3.2.
Beberapa contoh cara pembacaan dengan memakai skala nonius ditunjukkan pada Gambar 3.3: Untuk garis nol nonius yang tidak segaris dengan garis s ama maka penunjukan berharga sama dengan harga dari skala utama sesudah garis nol nonius ditambah dengan harga garis skala nonius adalah menyatakan sepersepuluh harga skala utama. Angka pada skala nonius adalah menyatakan seper sepuluh harga skala utama, atau dalam menit kalau skala utama dalam derajat. Untuk skala nonius dengan setengah panjang keseluruhannya, jika garis nol nonius telah melewati setengah bagian skala utama, maka kita harus menambahkan angka lima pada setiap angka dari skala nonius (atau menambah tiga puluh menit untuk skala utama dalam derajat).
Posting Komentar